Selasa, 20 Desember 2016

Pentingnya Manajemen Kualitas

BAB I



1.    PENDAHULUAN
Pada era globalisasi ini kualitas suatu produk barang atau jasa sangatlah penting untuk dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Ketika produk yang dikonsumsi konsumen tidak lagi dapat memuaskan konsumen, maka konsumen akan berpindah pada produk lain yang lebih baik. Oleh karena itulah, manajemen kualitas sangat penting dalam penciptaan suatu produk barang atau jasa. Gelombang globalisasi ekonomi telah menciptakan kompetisi semakin menjadi bebas dan ketat. Dalam era ini suatu produk yang berkualitas tidak hanya merupakan produk dengan performance yang baik tetapi harus memenuhi kriteria kepuasan konsumen.
Semakin ketatnya persaingan dan munculnya produk (bisnis) yang semakin bervariasi menuntut para produsen atau pebisnis untuk terus meningkatkan kualitas produk yang mereka ciptakan. Manajemen kualitas merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi. Sistem manajemen kualitas mendefinisikan bagaimana organisasi menerapkan praktek-praktek manajemen kualitas secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar.
Mengelola kualitas membantu membangun strategi diferensiasi, biaya produksi yang rendah, dan merespon dengan cepat perubahan lingkungan untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Selain itu, kualitas yang baik membantu perusahaan untuk meningkatkan penjualan sehingga akan berdampak pada peningkatan laba perusahaan.








BAB II



1.    PEMBAHASAN
A.    Kualitas dan Strategi
Kualitas merupakan suatu cara untuk memperbaiki operasi perusahaan. Mengelola kualitas membantu membangun strategi diferensiasi, menekan biaya, dan merespon dengan cepat perubahan - perubahan yang terjadi pada lingkungan seperti keinginan pelanggan. Dalam hal ini kualitas merupakan salah satu faktor yang menetukan keberhasilan bagi perusahaan.
Peningkatan kualitas membantu perusahaan dalam meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya sehingga akan meningkatkan pendapatan laba perusahaan. Peningkatan penjualan sering terjadi ketika perusahaan merespon dengan cepat keinginan pelanggan atau konsumen, merendahkan harga jual sebagai hasil dari skala ekonomis, dan menigkatkan reputasi perusahaan dengan produk – produk yang berkualitas. Meningkatnya kualitas menyebabkan turunnya biaya karena perusahaan meningkatkan produktivitas dan menurunkan rework, bahan yang terbuang (scrap), dan biaya garansi. Pengaruh biaya jangka panjang pada organisasi dan potensi peningkatan penjualannya dipertimbangkan, biaya produksi pada saat barang atau jasa yang cacat 0% (zero defect) biaya total mungkin pada titik minimum.
Kualitas yang rendah berpengaruh terhadap organisasi secara keseluruhan, mulai dari pemasok hingga ke pelanggan dan dari desain produk serta pemeliharaannya. Strategi kualitas yang berhasil dimulai dari lingkungan organisasi yang membantu perkembangan kualitas yang diikuti oleh pemahaman prinsip kualitas; upaya untuk melibatkan para pekerja untuk mengimplementasikan kualitas.
B.     Definisi Kualitas
Kualitas adalah keseluruhan fitur dan tingkat karakteristik yang dimilki produk atau jasa guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen atau pelanggan. Tujuan manajer operasi adalah membangun sebuah sistem TQM yang mengidentifikasi dan memuaskan pelanggan. Sehingga pelanggan dapat terpelihara.
Namun, sebagian orang percaya bahwa definisi kualitas terbagi menjadi beberapa kategori. Salah satunya, kualitas berbasis pengguna. Mereka mengajukan kualitas berdasarkan uadiensnya, pihak pemasaran dan pelanggan menyukai pendekatan ini. Bagi mereka, kualitas yang lebih baik berarti berarti kinerja, fitur yang baik pula dan perbaikan lainnya. Bagi manajer produksi, kualitas itu berbasis manufaktur. Manajer percaya bahwa kualitas berarti pemenuhan standar dan membuat produk yang benar sejak awal. Pendekatan ketiga adalah kualitas berbasis produk yang memandang kualitas sebagai variabel yang presisi dan dapat dihitung.
Karakteristik yang berkonotasi dengan kualitas harus diidentifikasi pertama kali melalui penelitian yaitu, pendekatan berbasis pengguna. Selanjutnya diterjemahkan kedalam atribut produk yang spesifik dengan pendekatan kualitas berbasis produk. Kemudian, proses manufakturnya diatur sedemikian rupa sehingga tepat sesuai spesifikasi yang ada menggunakan kualitas berbasis manufaktur.
C.    Dimensi Kualitas
Dimensi kualitas atau kualitas produk adalah kesesuaian spesifikasi produk barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan permintaan atau keinginannya, pada relevansi semua kriteria dimensi yang terkandung pada produk yang bersangkutan (Crosby, 1984). Suatu  produk atau jasa dikatkan berkualitas apabila produk atau jasa tersebut dapat memenuhi kebutuhan, keinginan serta kebutuhan konsumen (Crosby, 1996). Ada delapan dimensi untuk menilai kualitas produk menurut Garvin yaitu:
1.    Kesesuaian, yaitu tingkat kesesuaian spesifikasi model barang.
2.    Penampilan (performance), yaitu tingkat penampilan produk barang yang diharapkan.
3.    Kepercayaan atas produk (realibility) yaitu frekuensi kesalahan barang setelah pembelian.
4.    Daya tahan (durability), yaitu kemampuan atau keawetan barang untuk untuk tetap bisa bertahan.
5.    Kemampuan service (serviceability) yaitu kecepatan dan kemudahan untuk memperbaiki ketika terjadi kerusakan.
6.    Estetis (aestetics) yaitu tingkat kualitas barang (degree that intangibles enhance quality).
7.    Pengirirman (delivery) yaitu tingkat untuk pengiriman dengan jadwal yang disesuaikan atau dibuat dengan baik.
8.    Pengepakan (packaging) yaitu tingkat perlindungan barang.

D.    Pengaruh Kualitas
Kualitas sebagai elemen penting dalam operasi. Selain itu, ada tiga penyebab kualitas penting :
1.      Reputasi Perusahaan
Organisasi menyadari reputasi akan mengikuti kualitas. Kualitas muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaanya pekerjanya serta hubungan dengan pemasoknya. Promosi diri tidak akan dapat menggantikanproduk berkualitas.
2.      Kehandalan Produk
Pengadilan terus berusaha untuk menghukum organisasi yang merancang, memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaanya mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Peraturan seperti Customer Produk Safety Act membuat standar produk dan melarang produk yang tidak dapat memenuhi standar tersebut.
3.      Keterlibatan Global
Di masa teknologi seperti sekarang, kualitas adalah perhatian internasional, sama halnya dengan Manajemen Operasi. Bagi perusahaan dan negara yang ingin bersaing secara efektif pada dunia global, mereka harus menciptakan produk barang atau jasa yang memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain dan harga secara global.
E.     Biaya Kualitas (Cost Of Quality)
Biaya kualitas adalah biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga ataau biaya yang harus dibayar karena kualitas produk yang tidak sesua dengan standar yang telah ditetapkan. Biaya kualitas dibagi menjadi empat kategori yaitu:
1.      Biaya pencegahan merupakan biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen atau jasa mengalami kerusakan (contoh: pelatihan, program peningkatan kualitas).
2.      Biaya penaksiran adalah biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen dan jasa (contoh: biaya pengujian, labolatorium dan pemeriksa).
3.      Biaya Kegagalan internal adalah biaya yang diakibatkan oleh proses produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum diantarkan ke pelanggan (contoh: rework, scrap, dan waktu tunggu akibat mesin rusak (downtime)).
4.      Biaya eksternal adalah biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat (contoh: rework, barang dikembalikan, kewajiban, kehilangan kepercayaan, biaya pada masyarakat).
     Tiga biaya pertama diatas dapat diperkirakan, namun biaya eksternal sangat sulit untuk dapat dihitung atau diperkirakan.

F.     Etika dan Manajemen Kualitas
Salah satu pekerjaan terpenting manajer operasi adalah memberikan produk dan jasa yang sehat, aman dan berkualitas kepada pelanggan. Kurangnya proses desain dan produksi, pengembangan produk-produk berkualitas rendah tidak hanya mengakibatkan biaya produksi yang lebih tinggi, tetapi juga dapat menimbulkan kecelakaan, tuntutan hukum dan bertambahnya peraturan pemerintah.
Jika sebuah perusahaan telah yakin memperkenalkan sebuah produk yang layak dipertanyakan, maka tindakan tanggung jawabnya harus didasari oleh perbuatan etis. Suatu perusahaan manufaktur harus menerima tanggung jawab untuk setiap produk berkualitas rendah yang mereka pasarkan ke masyarakat. Dalm hal etika, pihak manajemen harus menanyakan apakah para pihak yang berkentingan (pemegang saham, para pekerja, pelanggan, pemasok, distributor dan kreditor) ini dipersalahkan. Setiap perusahaan harus mengembangkan nilai inti yang menjadi panduan sehari-hari untuk semua orang, mulai dari CEO sampai pekerja di lini produksi.
G.    Standar Kualitas Internasioanal
A.    ISO 9000
ISO 9000 merupakan standar kualitas yang diakui secara internasional. Fokus standar ini adalah menetapkan prosedur manajemen kualitas melalui kepemimpinan, dokumentasi terperinci, perintah kerja dan penyimpanan catatan.
B.     ISO 14000
ISO 14000 merupakan standar manajemen lingkungan yang mengandung lima elemen pokok, yaitu : manajemen lingkungan, audit, evaluasi kinerja, pelabelan dan penilaian siklus hidup. Standar baru ini memilki beberapa kelebihan, antara lain:
a.       Citra publik yang positif dan ekspos yang berkurang terhadap kewajiban.
b.      Pendekatan sistematis yang baik untuk pencegahan polusi melalui minimalisasi dampak ekologis dari produk dan aktivitas perusahaan.
c.       Ketaatan dengan persyaratan peraturan dan peluang untuk mendapatkan keunggulan bersaing.
d.      Berkurangnya kebutuuhan untuk melakukan audit majemuk.

H.    Total Quality Manajemen (TQM)
Total quality manajemen mengacu kepada penekanan kualitas yang meliputi organisasi secara keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang terus ingin meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa yang penting bagi pelanggan.
TQM penting karena keputusan kualitas mempengaruhi masing-masing dari sepuluh keputusan yang dibuat manajer operasi. Setiap keputusan tersebut berhadapan dengan suatu aspek identifikasi dan pemenuhan ekspetasi pelanggan. Pemenuhan ekspetasi tersebut membutuhkan penekanan TQM pada saat perusahaan bersaing manjadi pemimpin pasar dunia.
Adapun konsep TQM yang efektif adalah perbaikan berkesinambungan, six sigma, pemberdayaan pekerja, benchmarking, just in time (JIT), konsep taguchi, dan pengetahuan perangkat TQM.
I.       Peranan Inspeksi
Untuk memastikan sebuah sistem menghasilkan tingkat kualitas yang dihaapkan, suatu pengendalian proses perlu dilakukan. Proses yang terbaik memiliki variasi kecil dari standar yang diharapkan. Tugas manajer operasi adalah membangun sistem-sistem dan memastikan dengan inspeksi bahwa sistem-sistem tersebut memenuhi standar. Inpeksi (inspection) meliputi pengukuran, perasaan, perabaan, penimbangan atau pemeriksaan produk. Tujuannya untuk menemukan proses yang buruk sesegera mungkin. Inspeksi tidak memperbaiki kekurangan dalam sistem atau cacat produk, tidak pula mengubah suatu produk atau meningkatkan nilainya. Inspeksi hanya berfungsi menemukan kekurangan serta cacat dala produk.
Inspeksi harus dipandang dalam sebuah audit. Audit tidak menambahkan nilai pada produk. Terdapat dua masalah besar yang berkaitan dengan inspeksi, yaitu: 1. Kapan inspeksi dilakukan dan 2. Di mana inspeksi dilakukan.







BAB III



1.    Penutup
A.  Kesimpulan
Kualitas adalah keseluruhan fitur dan tingkat karateristik yang dimiliki produk guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen atau pelanggan. Kualitas merupakan cara untuk memperbaiki operasi perusahaan. Mengelola kualitas berarti membangun strategi diferensiasi, menekan biaya, dan merespon dengan cepat perubahan-perubahan yang terjadi. Tujuan seorang manajer operasi adalah membangun sebuah sistem Total Quality Manajemen (TQM) yang dapat mengidentifikasi dan memuaskan pelanggan.
Meningkatnya kualitas menyebabkan turunnya biaya karena perusahaan meningkatkan produktivitas dan menurunkan rework, bahan yang terbuang (scrap), dan biaya garansi. Pengaruh biaya jangka panjang pada organisasi dan potensi peningkatan penjualannya dipertimbangkan, biaya produksi pada saat barang atau jasa yang cacat 0% (zero defect) biaya total mungkin pada titik minimum.
Standar kualitas produk telah ditatapkan melalui IS0 9000 dan IS0 14000. ISO 9000 merupakan standar kualitas yang diakui secara internasional. Fokus standar ini adalah menetapkan prosedur manajemen kualitas melalui kepemimpinan, dokumentasi terperinci, perintah kerja dan penyimpanan catatan. Sedangkan, ISO 14000 merupakan standar manajemen lingkungan yang mengandung lima elemen pokok, yaitu : manajemen lingkungan, audit, evaluasi kinerja, pelabelan dan penilaian siklus hidup.










A.    Daftar Pustaka
4.      Zulian, Yamit. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Yogayakarta: Fakultas Ekonomi UII.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar