Skala Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu
proses dimana suatu angka atau data atau simbol dikaitkan denga karakteristik
suatu stimuli sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Contohnya orangb
digambarkan dari beberapa karakteristik seperti usia, pendidikan, pendapatan,
gaya hidup dan sebagainya. Skala pengukuran yang sesuai dapat digunakan untuk
menunjukkan karakteristik ini. Menurut Stevens (1946) skala pengukuran dibagi
menjadi empat, yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio.
1.
Skala Nominal
Skala nominal merupakan
skala pengukuran yang menyatakan kategori atau kelompok dari suatu subyek.
Contohnya variabel jenis kelamin dapat dikelompokkan kedalam kategori laki-laki
dan wanita. Kedua kategori ini diberi kode 1 = laki-laki dan 2 = perempuan.
2.
Skala Ordinal
Skala ordinal
mengkategorikan variabel kedalam kelompok dan merangking terhadap kategori.
Sebagai contoh kita mengukur preferensi merek motor, kita dapat meminta
responden untuk melakukan rangking terhadap merek motor dengan memberi rangking
1 untuk merek motor yang paling disukai.
Contoh : Merek Motor Rangking
Ducati 1
Honda 2
Yamaha 3
Suzuki 4
3.
Skala Interval
Skala ini meminta responden
untuk memberikan nilai pada subyek yang telah ditentukan berdasarkan pengalaman
dan preferensi mereka terhadap pengunaaan suatu produk barang ataupun jasa.
Contoh responden diminta
untuk mengisi kuisioner tentang kepuasan terhadap pelayanan
Sangat Puas = 5
Puas = 4
Netral = 3
Tidak memuaskan = 2
Buruk = 1
4.
Skala Rasio
Skala rasio merupakan skala
interval yang memilki nilai dasar yang tidak dapat dirubah. Skala rasio
memiliki nilai dasar nol (0). Skala ini biasanya digunakan untuk meneliti data
kuantitatif seperti data laporan keuangan. Selain itu, skala rasio dapat
ditransformasikan dengan cara mengalikan dengan konstanta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar